Translate

NYI AGENG NGERANG



Lokasi Objek Wisata di Dukuh Ngerang Desa Tambakromo Kecamatan Tambakromo. Jarak tempuh 17 km dari pusat kota.

"Kyai Ageng Ngerang I / Sunan Ngerang I
adalah seorang tokoh ulama/ wali nukbah yang semasa dengan Dewan Walisongo yang menyebarkan agama Islam di daerah Juwana sampai akhir hayatnya dimakamkan di Pedukuhan Ngerang Desa Trimulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati  Jawa Tengah,makamnya dari kota Pati ke arah Timur Kecamatan Juwana yaitu Jalan Raya Juwana – Rembang Km. 03  Kearah Timur Jurusan Surabaya.

Kelahiran
Kyai Ageng Ngerang diperkirakan lahir sebelum tahun 1470  M.  Sebagai ulama besar dan berilmu tinggi sehingga Sunan Muria dan Sunan Kudus sebagai Muridnya, Kyai Ageng Ngerang I  dengan Gelar Sunan Ngerang I yang mempunyai wilayah kekuasaan di Ngerang Juwana.
Kyai  Ageng Ngerang merupakan salah satu keturunan Ulama Besar Syeh Maulana Magribi bin Syeh Jumadi Kubro bin Syeh Zaenal Khusein bin Syeh Zaenal Alim bin Syeh Zaenal Abidin bin Syeh Zaenal Nalim bin Sayidina Khusain bin Sayidatina Fatimah yang merupakan Putri dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW  dari keluarga Bani Alawi Hadramaut. Menurut beberapa catatan Babad Tanah Jawi, Serat Centhini, berbagai sumber buku, dan juga dari Keraton Surakarta Hadiningrat,

Silsilah Kyai Ageng Ngerang adalah sebagai berikut:
• Istri  : Dewi Roro Kasihan dan nama lengkapnya bernama Nyai Siti Rohmah Roro Kasihan ialah putri dari Raden Bondan Kejawan Aryo Lembu Peteng putra dari Ki Ageng Tarub adalah Putra dari Prabu Browijaya V (Bhre Kertabhumi) Raja Majapahit.
• Ayah : Syeh Maulana Magribi merupakan Ulama Besar yang merupakan Keturunan Langsung dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW."

Dusun Ngerang menjadi obyek ziarah umat Islam dari berbagai daerah, sebab di dusun ini pernah hidup seorang waliyullah yang sekaligus mempunyai darah bangsawan yakni Nyai Ageng Ngerang. Nama asli beliau adalah Siti Rohmah Roro Kasihan tapi nama julukan beliau banyak sekali. Nyai Ageng Ngerang adalah seorang waliyullah yang telah banyak melintasi perjalanan ritual yang sangat keras dan tinggi. Salah satu bukti yang ada adalah terdapatnya sebidang tanah yang tidak begitu luas, dibagian sebelah selatan makam beliau, yang menjadi  tempat munajat dan pertapaan beliau yang diberi nama “punthuk”, dan merupakan tanah yang menjorok keatas sedikit, bila dibandingkan dengan tanah yang berada dikiri kanannya. Lebar dan panjangnya sekitar 2 m². Ditempat tersebut tumbuhan tidak bisa tumbuh karena tempat tesebut dipercayai banyak mengandung nilai mistis.

 CP : 08122835068
GAGEGO DOLAN PATI!!!

PETA